(Surabaya, 22/06/15). Dalam rangka evaluasi kegiatan pemuliaan tanaman tebu dengan mutasi induksi, Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) BATAN, Hendig Winarno bersama peneliti terkait, Sobrizal dan Aryanti telah mengamati secara langsung terhadap galur mutan tebu yang bersifat mudah diklentek dan memiliki nilai brix tinggi serta memberikan supervisi kepada para pelaksana teknis kegiatan di kebun percobaan PT. Kebon Agung, di Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Penelitian pemuliaan tebu ini merupakan kerjasama antara PAIR BATAN dengan PT. Kebon Agung yang telah dimulai sejak Mei tahun 2012. Varietas tebu PsJt941 yang selama ini digunakan oleh PT Kebon Agung sebagai tanaman penghasil gula adalah varietas yang memiliki pelepah sulit dilepas/diklentek sehingga mengotori gula yang diproduksi, sementara varietas BL adalah varietas masak akhir atau umur panjang.
“Perlakuan mutasi induksi menggunakan sinar gamma dari induk varietas PsJt94 telah menghasilkan galur mutan M1V5 yang memiliki sifat mudah dilepas pelepahnya dan nilai brix tinggi, sedangkan dari induk BL telah menghasilkan galur mutan M1V5 dengan nilai brix tinggi,” kata Hendig.
Selain kunjungan ke lapangan, Hendig juga mengadakan pertemuan dengan Direktur Utama beserta Direksi di kantor pusat PT. Kebon Agung Surabaya, Sudibyo. Sudibyo menyampaikan harapannya agar segera mendapatkan tanaman tebu yang diinginkan dan juga mengucapkan terima kasih kepada BATAN atas kerjasama pemuliaan tanaman tebu.
Sementara Hendig meyampaikan salam dan dukungan dari Kepala BATAN dalam pemanfaatan iptek nuklir untuk tujuan damai, dan berharap agar tujuan penelitian untuk menghasilkan produk unggulan dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kegiatan selanjutnya adalah pemurnian galur tahap akhir dan pengujian untuk mendapatkan galur terpilih (hendig/tnt).
Foto lainnya: