Dalam dua minggu ke depan, 4 - 15 Nopember 2019, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) kedatangan 32 peneliti dari negara-negara Asia Pasifik dan Afrika untuk pelatihan terkait ilmu pemuliaan mutasi tanaman. Kegiatan ini merupakan bukti nyata dari ditetapkannya BATAN sebagai pusat kolaborasi pemuliaan mutasi tanaman oleh Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) sejak 2017. Kegiatan dibuka oleh Kepala PAIR, Totti Tjiptosumirat.
“Melalui aplikasi teknologi nuklir, Indonesia telah menghasilkan banyak varietas unggul mutan tanaman penting seperti padi, kedelai, sorgum, kacang hijau, kacang tanah, kapas, dan gandum tropis. Varietas unggul tanaman tersebut telah disebarluaskan dan ditanam oleh masyarakat petani dan telah memberikan kontribusi dalam peningkatan produksi dan ketahanan pangan Indonesia” ungkap Kepala PAIR. Selain itu, beliau menambahkan bahwa kegiatan pelatihan ini menjadi kontribusi PAIR-BATAN sebagai CC pemuliaan mutasi tanaman.
Pelatihan ini bertajuk IAEA/BATAN Regional Training Course on Molecular Approaches for Selection of Desired Green Traits in Crops (RAS5077). Peneliti yang mengikuti pelatihan ini antara lain berasal dari negara Bangladesh, China, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Malawi, Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, dan Togo.
“Pemuliaan mutasi tanaman adalah salah satu metode pemuliaan tanaman yang biasa digunakan untuk memodifikasi genetika tanaman mengunakan iradiasi sinar gamma. Melalui kombinasi dengan teknik biomolekular diharapkan dapat mempercepat diperolehnya varietas baru’, ujar peneliti Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) BATAN, Soeranto Human.
Kegiatan diklat ini menghadirkan tenaga ahli, Mr. Yunbi Xu dari Institute of Crop Science/CIMMYT dari China. Beliau akan memaparkan materi pelatihan mengenai Application of molecular markers and gene mapping in horticultural crops. Selain materi, pelatihan ini juga meliputi kegiatan praktikum dan kunjungan ke Balai Penelitian Tanaman Hias dan Balai Besar Biogen. (irw)