(Jakarta, 26/02/2019) Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) – Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menyelenggarakan Sharing Knowledge dengan tema “Metode Terkini dalam Bidang Pemuliaan Tanaman”, Selasa (26/2) bertempat di Gedung Pertemuan PAIR dengan dimotori Tim CAMAT. Sharing knowledge kali ini menampilkan pembicara dari pegawai PAIR yang telah menyelesaikan pendidikan S3-nya bidang Pertanian, dan diharapkan dapat berbagi ilmu dan pengalaman mereka selama menempuh pendidikan S3. Sebanyak 82 pegawai PAIR khususnya pegawai yunior hadir dalam acara tersebut.
Dalam sambutan sekaligus membuka acara ini, Suhirman selaku Plh. Kepala PAIR menegaskan bahwa sharing knowledge ini diadakan dalam rangka memelihara kompetensi yang ada di PAIR sehingga tidak hilang atau terputus dan dapat diwariskan kepada yunior-yuniornya. Selain itu memberikan/membuka wawasan setiap pegawai PAIR, sehingga setiap pegawai mampu berperan sebagai agen informasi kegiatan-kegiatan yang ada di PAIR. Diakhir sambutannya, Suhirman berharap agar peserta yang hadir dapat menyerap ilmu yang disampaikan para pembicara dan memanfaatkannya sesuai dengan tugas pokoknya.
Dengan moderator Ania Citraresmini, acara presentasi diawali Winda Puspitasari yang membagi pengalaman dan ilmu yang diterima saat menempuh S3 di University of Goettingen Jerman, lulus tahun 2017. Judul yang disampaikan adalah “Association Analysis of Genetically Study Seed Quality Feature of Faba Bean (Vicia faba L.)”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Association Analysis untuk mengetahui asosiasi antara marka molekuler dengan karakter kandungan vicin convicin pada biji faba bean dan menghasilkan satu marka AFLP yang signifikan terasosiasi dengan kandungan vicin-convicin pada meteri genetik yang digunakan, yaitu genotipe fababean yang mengandung vicin-convicine (wild type). Dilanjutkan Sherly Rahayu yang telah menyelesaikan studi S3 di Institut Pertanian Bogor tahun 2018. Judul yang dibawakan adalah “Keragaman Genetik dan Pewarisan Sifat Karakter Malai Padi”. Keragaman malai padi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan dimana keragaman gentik malai ini merupakan modal bagi pemulia tanaman untuk meningkatkan potensi hasil padi.
Terakhir Sasanti Widiarsih yang telah menyelesaikan studi S3 di University of Goettingen Jerman tahun 2017, memberikan materi tentang “Inheritance of Seed Quallity Germination and Seed Longevity in Three Dobled-Haploid Population of Oilseed Rape”, yaitu mengenai studi pewarisan karakter berkecambahan, perkecambahan biji setelah penyimpanan jangka panjang (seed longervity) dan sifat-sifat kualitatif benih oilseed rape. Ditemukan 2 candidate gene yang mungkin mengendalikan karakter tersebut dan berkaitan juga dengan karakter serat biji dan warna biji. Acara ditutup dengan diskusi. (anari)